Jumat, 14 Februari 2014

Cinta itu untuk siapa?

Mereka bilang, tak ada cinta yang melebihi cinta kepada Allah. Tak ada yang mampu menandingi sang pencipta yang maha mulia itu. 

Sepasang kekasih. Perempuan berjilbab dan lelaki yang sangat pintar, cerdas, agamanya pun kental. Terlihat akur dan baik-baik saja. Tiba-tiba mereka dikabarkan putus! entah apa yang menyebabkan mereka memilih untuk berpisah setelah menjalin hubungan kurang lebih 3 tahun. Cerita punya cerita, perempuan itu terlihat sangat begitu tegar, walaupun perempuan mana yang tak sakit hati bila harus berpisah dengan orang yang ia cintai tanpa ada masalah yang memberatkan. Tapi dia berbeda, dia menyikapi dengan dewasa. Dia menyikapi dengan ajaran islam, ikhlas dan lapang dada. Entah apa yang ia rasakan sekarang, tapi sedikitnya pasti merasakan kegalauan yang amat sangat, tapi ia bisa menunjukan bahwa dirinya baik-baik saja, seperti tidak terjadi apa-apa. Perempuan itu berjilbab. Agamanya kental, mungkin itulah salah satu alasan mengapa dia bisa setegar itu menghadapi cobaan seperti ini. Wajarlah jika ia menangis, karena perempuan mana yang tak sakit hati? walau mungkin, keputusannya dari 2 pihak tapi siapa yang tau isi hati perempuan itu... Setelah lelaki itu mengetahui bahwa perempuan itu menangisinya dan lelaki itu berkata "dengan kamu seperti ini, malu dengan jilbabmu, pacaran aja udah dosa, apalagi kamu menangisi aku, itu lebih dosa daripada pacaran dengan aku". Dan wanita itu menjawab "aku gak akan pacaran lagi, jodohnya kan udah ada, udah disiapin Allah. tinggal nunggu dikasih Allah aja deh". Subhanalloh...

Kekuatan cinta! Aku sangat yakin bahwa lelaki itu tidak benar benar melupakan perempuan itu. Bukan semata-mata ia tidak menyayanginya lagi. Lelaki itu hanya menuruti aturan, dengan banyaknya ilmu-ilmu yang sudah ia pelajari. Dan begitu tegarnya lelaki itu, seperti tak terjadi apa-apa. Begitupun perempuan itu, saat keadaannya belum membaik masih dalam kegalauan yang amat sangat, dia sempatkan dirinya untuk pergi ke pengajian, ia ingin hatinya tenang dan tentram juga ingin menambah ilmunya lebih banyak lagi lagi dan lagi. Lelaki dan perempuan itu menjalin hubungan awalnya dengan baik-baik, begitupun berakhir dengan baik-baik juga. Dan lelaki itu bilang "kamu sudah berpenampilan baik dimata Allah, itu berarti sudah saatnya kamu gak pacaran, udah saatnya kamu lebih mencintai orang yang telah menciptakan kamu. Sebelum kamu mencintai seorang lelaki, cintailah terlebih dahulu Tuhanmu".
Dan sampai saat ini, mereka masih berteman baik karena hanya status yang sempat membedakan perempuan dan laki-laki itu. Sekarang perempuan dan laki-laki itu menjadi sahabat yang sejati.

Pada akhirnya, disetiap pertemuan pasti ada perpisahan. Entah dia orang sholeh atau tidak, semua sama rata. Kita dipertemukan dengan seseorang itu berarti kita akan dipisahkan. Maka dari itu, jangan terlalu dalam untuk mencintai seseorang. Jangan memberikan sepenuh hati untuk seseorang. Karena siap gak siap, harus siap. Karena apa? Karena ini bukan saatnya. Akan ada saatnya kita harus mencintai dengan setulus hati, kelak nanti. Bukan sekarang. Belajar untuk berbesar hati. Belajar untuk mengikhlaskan. Belajar untuk berlapang dada.


0 komentar:

Posting Komentar