Jumat, 29 Januari 2016

Kekosongan yang kuisi

Karena cinta itu tau kemana harus kembali
Meski dengan siapa
Meski seberapa lama
Akhirnya kan kembali
Pada yang utama
Hati ini kembali berlabuh
Dengan indah namun tetap hati-hati
Karena cinta itu sebuah jebakan
Tapi bagaimana kita,
Menikmati jebakan itu
Atau tersakiti jebakan itu

-----------------------

Sejak itu mungkin adalah awal
Awal dari segala awal
Awal yang tak pernah berawal
Awal yang belum berakhir
Entah akan berakhir atau tidak

Tapi sejak itu
Permulaan kembali menuliskan kisahnya
Kisah yang telah lama terhenti
Entah bagaimana, semua terjadi lagi
Awal yang membuatku sedikit tertegun
Apakah maksudnya?
Setidaknya, mengejutkan
Kembali dan berawal
Berawal dari permulaan

--------------------

Aku, mereka
Bagaimana bisa?
Aku, mereka
Apakah bisa?
Tidakkah sedikit ada ucapan
Yang tidak tersampaikan

Sedikit sedih menyelimuti pergi
Merasa rindu yang enggan pergi
Seperti petir mengejutkan lalu pergi
Menyentuh hati yang rentan sedih
Aku...
Membuka pintu yang ku kunci sendiri
Entah siapa sebenarnya yang akan datang
Yang pasti, akan ku nanti
Hingga ku tutup lagi sendiri


Chg.


Jumat, 22 Januari 2016

Sekilas, lalu lalang.

Yang tiada, kan silih berganti. Berganti peran, entah berganti posisi. Betapa tidak dengan kehadiran dan kepergian yang sebegitu mendadaknya, menandakan apa dan memberikan dampak apa.

Kita dibiarkan untuk terus menelurusi apa jalan cerita selanjutnya. Pemeran dalam sebuah sandiwara yang tertata dengan rapi. Sebuah kejutan yang kadang tak terbersit. Ada perihal yang masih belum terselesaikan. Terlalu banyak persoalan yang menyatukan bahkan memisahkan
memisahkan.

Memisahkan insan yang beradu argumen. Menyatukan insan yang berani menyapu diri. Menyelaraskan insan yang rela berbagi.

Entah apa dan bagaimana, perjalanan ini. Terasa begitu rumit, namun tak perlu dibawa rumit.

Jangan biarkan angin itu membawamu kemana saja, biarkan kamu yang membawa angin itu, sesuai dengan tujuanmu.

Dengan siapapun.