Menurut beberapa orang bilang, katanya hujan itu rezeki.
rezeki dari yang maha kuasa. tapi karena alamnya udah rusak, alhasil hujan itu
berasumsi jadi sebuah bencana. Dan tidak menutup kemungkinan semua orang benci
hujan. Dari mulai menyebabkan banjir, bikin orang pacaran gagal ngedate, bikin
acara yang udah terstuktur gagal juga, susah pulanglah, susah kemana-mana dan
banyak alasan orang membenci hujan.
Tapi sempet gak sih lo berpikir atau tersirat dibenak lo
kalo hujan tuh emang beneran rezeki, apapun dampak yang bakal terjadi
setelahnya. Sempet gak sih lo berpikir pas waktu hujan turun sebagian orang
bilang itu adalah suatu waktu yang tepat dan ditunggu-tunggu. Contohnya lo
berdoa dan mohon kepada Alloh depan guyuran derasnya hujan, tepat didepan
guyuran hujan. Cukup absurd kalo orang beranggapan, tapi orang bilang itu
timing yang pas buat kita berdoa disaat diturunkannya rezeki dari Allah lewat
hujan. Walaupun beberapa orang berasumsi itu hal yang absurd, apa salahnya kita
berdoa? Dalam keadaan apapun itu dan tempat apapun itu gak ada yang larang buat
kita berdoa dan memohon sama yang maha kuasa kan, dalam keadaan hujan sekalipun
lo bisa berdoa, lo bisa mohon lo dilulusin UN, lo dilolosin SNMPN, atau
dimudahkan dalam segala urusan. Itukan tujuan yang sebenarnya?
Beberapa remaja menganggap hujan itu cocok buat galau. Suara
gemericik hujan yang tragis banget, ditambah dengerin lagu super mellow,
sendirian dikamar natap jendela dan liat hujan, udah paling jadi manusia paling
lapuk sejagat raya. Dan nyama nyamain turunnya hujan tuh sama dengan turunnya
air mata lo, dan banyak lagi opini dari mereka. Mungkin mereka berasumsi
seperti itu.
Dibalik itu semua, Indonesia kan luas, pastinya cuaca di
berbagai daerah juga kadang beda-beda. Disini kadang musim hujan, turun hujan
terus, eh bagian sana musim kemarau panjang. Jadi dibalik kebencian kita terhadap
hujan yang kadang bikin semuanya jadi terhambat, ada juga yang sangat bersyukur
dengan adanya turun hujan, bahkan mereka menantikan hujan. Bukankah itu
sebuah rezeki? Disaat suatu daerah yang
lo tempati terkena kemarau panjaang, dan tiba-tiba turun hujan apa lo gak akan
bilang itu sebuah rezeki yang menyelamatkan kehidupan lo udah lebih bisa
bertahan hidup? Banyak makna dibalik kebencian kita terhadap sesuatu. Meskipun lo
benci, tapi suatu saat lo butuh.
Kayak semisal pelajaran fisika, gue benci banget sama
pelajaran itu, tapi gue bisa apa? Saat ini detik ini gue masih duduk dibangku
sekolah yang mengharuskan gue belajar fisika, sebenci bencinya gue, tetep gue
makan tuh fisika, lo pasti pernah ngalamin kan? Itu ibarat kalimat analogi,
manusia dibumi ini butuh hujan sewaktu-waktu, sama halnya gue butuh fisika saat
gue harus memenuhi nilai gue. Dan itu diluar dari kebencian gue terhadap
sesuatu, kadang gue harus makan semua materi itu dengan mentah mentah sampe gue
gatau harus gue apain. Dan itu sama halnya lo benci hujan, dan turun hujan yang
bikin banjir, dan lo gatau kan harus lo apain air hujan itu.
Pada akhirnya, suatu saat nanti lo bakal cinta hujan. Dimana
kebencian akan berubah menjadi cinta. Lo bakal nunggu suara indahnya hujan, lo
bakal nunggu hujan turun dan lo perhatiin hujan. Apapun yang lo benci, akan
jadi kebalikannya suatu saat nanti.
"Cintai apa yang lo suka, tapi jangan benci apa yang lo
gasuka. Karena hidup itu pastinya kayak roda berputar. Dimana suatu saat lo
bakal mencintai apa yang lo pernah benci, dan lo membenci apa yang lo pernah
suka. "