Kamis, 03 Juli 2014

Gak Akan Kemana

Rezeki itu kayak jodoh, sama sama gak akan 'kemana'. Tapi jodoh kan rezeki, iya sama sama gak akan 'kemana'.

Tangisan seorang ibu tua beranak 4 tersedu - sedu setelah kehilangan uang yang ia dapat dari kedua anaknya yang sudah berkeluarga.

Suatu hari, ibu tua tinggal bersama kedua anaknya yang masih berusia dini tanpa kepala keluarga. Beberapa waktu silam perselingkuhan yang berujung perceraian itu membuat ibu tua memutuskan untuk menjadi 'Single parent'. Kedua anaknya lagi sudah berkeluarga dan sudah memiliki anak, namun mereka bertempat tinggal terpisah jadi sesekali mereka mengunjungi rumah orangtuanya.

Suatu ketika ibu tua yang selalu ceria walau hatinya rapuh; tak mempunyai uang sepeserpun. Ibu tua bergegas untuk menemui anak pertamanya yang letak rumah tak jauh dari rumahnya. Sesampainya disana ibu tua hanya diberi selembar uang biru berpecahan 50.000, lalu ibu tua menemui anak keduanya yang juga letaknya tak jauh dari situ. Sesampainya disana ibu tua itu juga hanya diberi selembar uang biru berpecahan 50.000.
"Alhamdulillah...." katanya.

Ibu tua berpamitan lalu bergegas untuk pulang kerumah karena kedua anak yang masih kecil kelaparan belum menemukan sesuap nasi sedikitpun. Ia dengan sepedanya mengayuh dengan semangat untuk pulang dan menemui kedua anaknya. Tibalah dirumah ibu tua memeriksa saku celananya untuk mengambil uang yang sudah ia dapat dari kedua anaknya yang sudah berkeluarga. Percaya atau tidak, dua lembar uang berpecahan 50.000 itu tak ada disaku celana ibu tua itu. Ia mencari kesana kemari mengikuti rute yang sudah ia lalui tadi namun tak ada hasil. Ibu tua benar benar kehilangan uang berpecahan 100.000 itu. Sungguh malang nasibnya. Ibu tua sangat berputus asa karena tak mendapatkan kembali uang yang hilang itu, ia duduk dilantai rumahnya yang dingin lalu menangis tersedu - sedu. Ada perasaan menyesal mengapa tak disimpan baik baik uangnya, ada perasaan kesal karena ia sangat membutuhkan uang itu semua perasaan sudah tercampur aduk didalam hatinya. Wajar saja, ia membesarkan kedua anaknya yang masih kecil seorang diri tanpa seorang ayah yang sudah tega meninggalkan rumah hanya karena dia memiliki wanita lain.

Ibu tua langsung bergegas mengambil air wudhu. Ia butuh mengadu kepada Allah, ia butuh tempat mengadu. Seusai ia melaksanakan shalat, ia berdoa tak henti henti kepada-Nya untuk diberi kesabaran, ketabahan, keikhlasan, dan kekuatan untuk menghadapi cobaan ini. Hingga menangis tersedu - sedu diatas sajadah biru.

Kedua anaknya sontak kaget ketika memasuki rumah melihat ibunya menangis tersedu - sedu melemah diatas sajadah dan masih menggunakan mukena. Ibu tua itu menjelaskan pada anaknya, kalau uang yang ia dapat dari kakak - kakakmu telah hilang dan entah dimana hingga mencarinya kesana kemari siapa tau jatuh dijalan. Perasaan sesak muncul dari kedua anak kecil yang harus menerima keadaan sepilu ini. Mereka ikut menangis dan memeluk ibunya hingga mereka terlelap tidur dilantai dalam keadaan sangat lapar.

"Tok Tok Tok Tok" suara ketukan pintu terdengar jelas.

Ibu tua beranjak bangun dari lantai dan segera membuka pintu rumahnya. Ternyata yang datang adalah temannya. Ibu tua bingung apa maksud kedatangan temannya ini, tak lama kemudian temannya memberikan uang berpecahan 150.000 dengan alasan karena ibu tua sudah terlalu banyak membantu dan menolong katanya. Senyum haru terlukis dari wajah ibu tua itu, sangat indah. Ibu tua memeluk temannya dengan ungkapan rasa terima kasih dan anak - anaknya langsung menghampiri ibunya dan memeluk haru mendapatkan rezeki yang lebih banyak setelah kehilangan uang dari anak tertuanya.


"Alhamdulillah Nak, akhirnya ibu memiliki uang untuk membelikan kalian makanan. Kalian sudah sangat lapar bukan? Ibu bersyukur sekali, tak perlu ibu menunggu lama jawaban dari Allah setelah ibu berdoa. Rezeki penggantinya telah datang lagi Nak. Allah sangat baik bukan? Allah menghilangkan rezeki ibu dan mengantikannya dengan rezeki yang lebih besar. Sebaiknya kalian teruslah jangan bosan bosan untuk meminta dan memohon kepada Allah, Nak. Karena ibu percaya Allah maha mendengar umatnya yang sedang tertimpa kesusahan. Tapi jangan merasa puas jika doamu telah terkabulkan, kalian harus kembali berdoa atas ucapan terima kasih. Ibu beruntung masih memiliki kalian berdua, Ibu sayang kalian. Doakan ibumu ini yak Nak" kata ibu.

"Iya bu Alhamdulillah Allah maha mendengar umatnya yang sedang kesusahaan, Rezeki gak akan kemana bu. Rezeki itu bukan hilang, tapi ditunda untuk kita miliki. Sampai pada akhirnya Allah tau kita benar - benar membutuhkannya dan Allah memberikan rezeki kepada kita lewat oranglain. Subhanalloh" kata kedua anaknya.

"Benar kan kataku, Rezeki itu gak akan kemana. Kayak jodoh, yang gak akan kemana. Kelak dengan sisa umur ibu sekarang ini masih diberi jodoh yang gak akan kemana itu, aku ingin melihat ibu tersenyum bahagia lagi dan jodoh ibu bisa menghidupi keluarga kita bu, Amin" katanya



Tangisan bahagia masih menghiasi pipi kering ibu tua yang sudah rentan itu. Ia hanya berharap apa yang ia lakukan selama ini dalam jalan yang benar dan selalu dalam lindungan-Nya.


0 komentar:

Posting Komentar