Jumat, 15 Maret 2013

Dulu


Kali ini adalah masalah ikhlas atau engga. Dimana aku terlihat seperti belum bisa mengikhlaskan kepergian seseorang yang telah lama hilang dari peradabanku, ya! hidup aku. dengan sangat berat hati apapun cara kulakukan untuk membuat aku bagaikan sama sekali tak pernah mengenal sosokmu.

Pantaskah aku?
aku yang masih tepaku oleh keadaan yang membingungkan ini. sebetulnya aku sudah tak pantas memikirkan hal itu lagi dengan alasan bahwa sosok itu telah menjadi semu satu tahun yang lalu, tak sepantasnya aku masih terus mengenang masa-masa dengannya.

Pantaskah aku?
jika aku masih saja membandingkan kebaikanmu dengan yang lainnya, namun jika disadari kebaikanmu tak seberapa banyaknya tetapi dengan ketulusan hati semua berubah. Hal yang sebenarnya biasa saja bisa seketika menjadi hal yang sangat menakjubkan. ya itulah aku, menilai sosokmu yang penuh dengan kharisma yang khas.

Pantaskah saat ini aku?
Apakah pantas jika aku masih sedikit mengharapkan setitik ruang dihati untuk kuisi denganmu? tapi aku yakin ini tidak mungkin, hal yang sangat tidak mungkin terjadi. dan begitu bodohnya aku mengharapkan sesuatu yang takan pernah terjadi dalam keadaan apapun. Sebenarnya aku tak begitu mengharapkanmu, tetapi sosokmu yang mengingatkanku pada waktu itu, kenangan bersamamu yang membuatku jauh lebih bisa menerimamu apa adanya.

Salahkah aku jika masih mengingat masa itu?
Periode waktu yang tak akan pernah bisa ku putar kembali. dengan berbagai metamorfosa, da sejak dulu aku sudah tau sosok itu. ya kamu! Berawal hanya menatap satu arah sampai pada akhirnya dipertemukan disuatu ruangan dengan puluhan penghuni, ya tetapnya ruang kelas. Tak habis aku berpikir, jika aku mendadak terhentak mengingat masa-masa kecil indah itu. dengan wajah memerah, memicu jantung, keringat dingin, tak mampu mengucap kata apapun. yaaaaaa! itulah kita, Dulu sewaktu kecil. Terdiam, membisu, hati yang berbicara.

Dan itu semua seharusnya aku lupakan!

Aku tak harus mengingatnya lagi, tak lain dia pun tak mungkin mengingatku kan?

Masa lalu adalah sejarah. masa kini adalah sekarang. dan masa depan adalah aku. sekarang, aku tak ingin lagi menoleh membalik hanya untuk mengingat hal-hal yang tak penting lagi ku ingat.


Aku percaya, suatu saat kita mendapatkan porsinya masing-masing. apa yang kita tanam, itulah yang kita petik. apa yang kita lakukan, itulah yang akan kita dapatkan balasannya.

Dengan sangat, aku ingin semuanya berjalan mulus. tak ada hambatan dalam segalanya lagi, hapuskan masa lalu yang membuat rasa trauma menghantui.













0 komentar:

Posting Komentar