PUTRI TIDUR
Pada suatu
hari, hiduplah seorang gadis
cantik dan mama tirinya jahat. Saat itu,
gadis cantik yang bernama putri salju sedang mengepel lantai istananya yang sangat megaaah dan besar.”
Putri salju
: “Aduh gila capek banget
nih gua (sambil
mengelap jidatnya yang penuh keringat). Seandainya aja aku punya ibu peri
kayak si-Cinderella,
pasti hidupku enggak bakal kayak gini.”
“Sedangkan pada saat itu didalam
sebuah kamar terdapat wanita paruh baya yang sedang berkaca”
Penyihir
: “Wahai cermin
ajaib, siapakah wanita
yang paling mancung di negeri
ini? Pasti aku,yakan? (Tanya sang penyihir dengan sombong).”
Cermin
: “Hahahaha.. iya gak
ya? Sepertinya kau salah, itu bukan kau lagi, kau mau tahu?
Penyihir
: “Tentu saja aku
mau tahu! Siapakah dia itu! Akan
kumusnahkan dia dari negeri ini. HAHAHAHA..!!!”
Cermin
: “Dia adalah…..
Dia adalah……. Putri Salju”
Penyihir
: “APA..!!(dengan
terkejut). Kurang ajarakan aku
bunuh dia agar aku menjadi wanita termancung tujuh kecamatan 8 kelurahan satu
kabupaten eh maksudnya satu negeri hahahahaha…!
Cermin
: “Ah, terserah apa
kata lu dah”
“Lalu, mama tirinya membayar seorang
pembunuh bayaran untuk membunuh putri salju. Mama tiri putri salju pun menelepon dan mem-BM sang ninja”
Penyihir
: “Wah..bête nih gua abis update status
truss…. oh iya, tadi aku mau
nelepon si ninja(sedang
mengetik nomor si ninja) . halooo!”
Ninjawati
: “Yo, halo halo. Siapa ini?”
Penyihir
: “Saya mantan permaisurimu. Saya ada perlu
kepadamu. Bisa gak?”
Ninjawati : “Oh you, what’s
up?
Penyihir
: “Aku punya tugas
buat kamu.”
Ninjawati : “Tugas apa nih?”
Penyihir
: “Tolong you kill si putri salju saat dia sedang street street. Bisa gak??
Ninjawati : “Hmmm…. wani piro?”
Penyihir
: “Gampang itu!
Tapi nanti sore lo datang ke
kastilku membawa jantung putri salju, untuk mempastikan bahwa kau sudah
membunuhnya. Kalo lu butuh
gua lagi, BM aja ntar gua read kok!”
Ninjawati : “Baiklah”
“Sang ninja itu pun pergi mengikuti
putri salju yang sedang berjalan-jalan.”
Putri salju
: “Wah.. cantik-cantik nih
bunganya kaya aku, aku petik ah…”
“Tiba-tiba dibelakang putri salju
datanglah seorang ninja yang memegang pisau di
tangannya”
Putri salju : “(berbalik
tubuh) Aaaaaaaaaaaaahhhhh!!!!
Siapa kau ? Mau ngapain? Mau
maling ya?Aku orang miskin
loh.Ga percaya?
Ninjawati : “Hah? Maling? Aku
ninja! Liat ni, dandanan gue udah keren gini!Please deh lo. Gue sih percaya-percaya aja kalo lo miskin
ngeliat dari tampang lo aja gue udah bisa nebak.”
Putri salju
: Hahh masa iya?
Kok dandanannya copo gitu. Ngga ngaca yaah?”
Ninjawati
: (Seketika terdiam dan ternganga)
Putri
salju :“Woi? Hellooooo?Kok diam?”
Ninjawati
: “Mmm.. maaaaa… maaa…..”
Putri
salju : “Mama? Apa? gue bukan emak
lo!”
Ninjawati :
“Bu.. bukan, ma..maksud saya. Maaf! Maaf saya diem aja dari tadi. Em kamu tau
ga kenapa bunganya layu dan banyak yang mati?”
Putri
Salju : “Emangnya kenapa?”
Ninjawati :
“Soalnya mereka banyak yang depresi dan bunuh diri karena kalah saing sama
kamuu.”
Putri
salju : “Idih, gombal deh!”
Ninjawati :
“By the way, Papa kamu petinju ya?”
Putri
salju : “Apa? sok tau banget deh lo.”
Ninjawati :
“Eh mana nih palu? Palu mana?”
Putri salju
: “Emangnya buat apa? mau marah sama aku? Mau ngetuk kepala trus aku mati
karena kamu kalah saing sama aku?”
Ninjawati :
“Bukan gitu, tapi aku nyari palu buat ngetuk hati kamu supaya kamu gak lari dan
gak jauh-jauh dari hatikuu”
Putri salju
: “Ada kok, banyak tuh di toko beton! Udah deh, gausah gombal! Norak tau, aku
gak mempan sama yang begituan. Jadi tadi ngapain kamu megang pisau? Mau bunuh
aku ya? “
Ninjawati :
“Sebenarnya sih iya, aku mau bunuh kamu. Tapi karena kamu telah meluluhkan
hatiku, aku jadi gak tega bunuh kamu..”
Putri
salju : “Jadi siapa yang mau bunuh
aku?”
Ninjawati :
“Ibu tiri kamu yang dulu atasanku”
Putri
salju : “Apaaa?!!! itu gak mungkin!
Itu tidak benar kann! Katakan bahwa itu tidak benar iya kann?”
Ninjawati :
“Halah banyak kopet, sudah cepat lari ke dalam hutan! Ayo cepat! Menghilang lah
dari sini putri.”
Putri
salju : “Aaaaaaaaaa.. yauda deh”
Karena Ninjawati terpesona
kepada Putri salju dan tidak membunuhnya, dia menggantinya dengan jantung
hewan yg ada di hutan, setelah itu, ia langsung pergi ke kastil”
Ninjawati : “Nih , jantungnya
udah di dalam peti kecil ini. Mana bayaran ane?”
Penyihir
: “Nih, dalam
amplop (sambil
menunjukkan amplop)”
Ninjawati : “Yess, thanks
yaak...”
“Ninjawati pun pergi meninggalkan kastil dan
mama tiri putri salju tersebut pun bersiap-siap untuk berkaca di depan cermin dengan memakai kaca mata barunya ala victoria
beckham seperti syahrini gitu…”
Penyihir
: “Wahai cermin
ajaib, bagaimana sekarang? Pasti
sekarang aku yang paling mancung di negri
ini. HAHAHAHAHA....”
Cermin
: “No no no, masih
si salju yg manis putih baik dan tidak sombong dan paling mancung”
Penyihir
: “Kau salah ! dia
sudah mati sekarang ! Apakah anda
tidak melihat TV?”
Cermin
: “Enak saja kau, kau yang
salah ! kau telah ditipu oleh si ninja itu !”
Penyihir
: “Apa !!!! Sialan ninja katrok itu, lalu ini
jantung siapa?”
Cermin
: “Itu adalah jantung
kijang yang ada di hutan”
Penyihir
: “Sialan !!!! aku
kena tipu!!”
“putri salju pun pergi kedalam hutan, ia ketakutan disana.
Dan akhirnya ia pun pingsan. Tapi setelah beberapa jam dia terbangun dan
menemukan rumah kecil”
Putri salju
: “Wahh ternyata disini gada orang. Yaudah lah aku beresin dulu.”
“Putri salju pun kecape-an
karna telah merapikan rumah seharian. Ia pun akhirnya ketiduran. Tiba-tiba datang
segerombolan orang copo yaitu kurcaci.”
Bang Ipul
: “Iiiii… kok rumah kita rapi banget yah? (lirik melirik)”
“Para kurcaci pun
mengendap-endap masuk rumah mereka.
Ceu Omah : “Waahh, jangan-jangan yang ada disini
hantu ( Lari ketakutan dan bersembunyi)
Bang Ipul : “Ssssttttt. Lagian gak mungkin
ada hantu disini. Hantu aja takut sama kita!”
Ceu Omah
: “Liat ada putri cantik
dirumah kita.”
Bang Ipul : “Kayak yang diiklan-iklan itu loh yang
bidadari jatuh”
Ceu Omah :
“Pake axe lagi ya? (berbisik ke Saikimin)”
Bang Ipul
: “Iya, kok lo tau?”
Ceu Omah
: “Kan kalo pake axe bidadari suka lupa diri.”
Bang Ipul
: “Liat itu dia bangun!!! Ayo kita sembunyi (sambil muter-muter keliling ditempat)”
Putri salju
: “Hoaaaaammmm!!! Siapa yang membangunkan aku! (Sambil liat kiri kanan atas
bawah depan belakang dan tiba-tibaa…) Ya ampun, kalian siapa? Kok comel-comel banget sih (sambil mencubit
salah satu pipi dari kurcaci)”
Ceu Omah
: “Siapa ya??”
Bang Ipul
: “Mau tahu? Mau tahu? Jangan kemana-mana tetap di ‘Islam itu indah’
ehh.”
Semua kurcaci :
“Kami adalah kurcaci yang ganteng cantik dan baik hati yang tinggal disini.”
Putri salju
: “Ohh.. kalian yang menempati rumah ini. Kurcaci kok badannya gede-gede?”
Ceu Omah
: sekarang kan udah tahun 2012 putri, jadi badan kami udah pada tumbuh dan
berkembang.
Bang Ipul : “Iya
dong.”
Ceu Omah
: “Eh.. aku punya gombal nih buat putri.”
Bang Ipul :
“Apa tuh? Apaaa?”
Ceu Omah
: “Bapak kamu pembuat bantal ya?”
Putri
salju : “Emangnya kenapa?”
Bang Ipul
: “Habisnya, kalo aku deket sama kamu ga tau kenapa aku merasa nyaman.”
Putri salju
: “Ah.. kamu bisa aja deh. Coba kalian perkenalkan diri kalian masing-masing.”
Ceu Omah
: “Aku saipul bisa dipanggil bang ipul.”
Bang Ipul
: “Aku saipulloh”
Putri salju
: “Haha, comel-comel banget kalian semua. Maaf ya aku masuk ke rumah kalian.”
Bang Ipul
: “Gapapa kok putri. Putri tidur aja lagi! Kami siap kok jadi security yang
menjaga putri.”
Putri salju :
“Beneran nih?”
Semua kurcaci : “Iya putri caem.”
Putri salju
: Ya tuhan semoga
saja suatu saat nanti aku bisa berjumpa dengan seorang pangeran, yang tampan,
baik hati dan tidak sombong dan semoga dia adalah cinta sejatiku.”
Sedangkan, penyihir sedang membuat racun
untuk melenyapkan putri salju
Penyihir :
hmm.. dimana ya halaman untuk membuat apel beracun(sambil membuka halaman buku)
ahh ketemu. Hmm pertama-tama masukin daun sop, merica lalu aduk sampai rata,
daun pisang, dan daun-daun ajaib. Baiklah sekarang tinggal
apelnya(dicelupin). Hahahaha!! Jadilah apel beracun ini. Aku akan pergi ke
rumah putri salju. Putri salju, aku akan menemuimu. Hahahha. Tapi
aku gak tau dimana si salju itu tinggal. Nanya cermin aja ah.. wahai cermin ajaib? Dimanakah putri
salju sekarang?
Cermin
: dia
ada di tengah hutan bersama para kurcaci
Penyihir : aduuh, dimana
lagi tuh. Asing banget kaleeee
buat gueeeeee!
Cermin
: alamatnya
adalah jalan pegangsaan timur nomor 999
Penyihir
: oh,
terimakasih banyak ya!
sedangkan, penyihir
pun sudah sampai dilokasi yang diberi tahu
oleh cermin ajaib. Lalu dia mengetuk pintu dan keluarlah Putri
salju.
Penyihir :
kamu Putri Salju kan? Senang bertemu denganmu, ini apel untukmu sebagai tanda
perkenalan kita. Jangan lupa dimakan ya!
Kemudian Putri Salju masuk ke dalam rumah dengan keadaan
harap-harap cemas dan bingung karena tidak mengenal nenek tua itu. Tak lama
Putri salju memakan apel tersebut, lalu tiba-tiba dia pingsan. Dan datanglah
Ninjawati.
Ninjawati :
kenapa rumah ini sepi sekali? Harusnya ramai dengan kurcaci-kurcaci besar yang
rakus itu, kenapa tidak ada sih?
Ketika Ninjawati mengitari sekitar rumah, tiba-tiba ia
melihat Putri Salju tergeletak tak berdaya, ia panik sekali, dan ia bergegas
lari keluar untuk mencari pertolongan pertama pada kecelakaan.
Tiba-tiba datang seorang gagah berjubah yang sangat tampan,
dermawan, baik hati, makmur, sentausa, damai, tentram aman, abadi nanjaya,
tidak takut mati di medan perang. Lalu disusul dengan kedatangan kurcaci.
Bang Ipul :
duh aduhhhh, ada apa ini? Apa yang terjadi pada rumahku? Apa yang terjadi
kepada putri cantik?
Pangeran :
ada apa ini? Saya rasa ada yang tidak beres disini. Hayu kita beberes deh !
Ninjawati :
beres-beres aja, ta….ta…ta…pi Putri yang tidak beresnya.
Pangeran :
emang kenapa apa yang terjadi sama dia?
Bang Ipul :
perasaan sewaktu aku masih disini dia baik-baik saja, tapi ku tinggalkan dia sewaktu
aku akan pergi kerja.
Ninjawati :
aku lihat rumah ini sepi tapi, ketika aku mengitari rumah ini pas lihat ke kanan
Putri sudah tergeletak lemah letih lesu tapi kayanya belum mati hanya pingsan
saja.
Mereka berlari untuk menolong Putri Salju. Ketika pangeran
mendekati Putri Salju tiba-tiba aroma yang tidak sedap yang membuat putri salju
terbangun dan terkejut. Antara takut dan terkejut melihat ketampanan si
Pangeran itu.
Putri salju :
haaaaaaa! Tunggu tunggu bau apa ini? (putri salju terbangun dengan cepatnya) ko
aku mencium bau bau tidak sedap dan tidak mengenakanku? What’s wrong???????????
Pangeran :
eh eh eh eh eh…. Sorry sorry to say yah tuan putri! Akhirnya putri bangun juga,
perkenalkan saya pangeran dari negeri sejuta impian.
Putri Salju :
apa yang terjadi kepadaku? Kenapa aku jadi tertidur disini? Apakah aku
baik-baik saja? Oh iya, aku baru ingat ternyata aku tadi memakan buah apel yang
diberikan oleh nenek tua tadi. Dan tiba-tiba aku terasa pusing dan aku tak
ingat apa-apa lagi.
Mereka berbincang-bincang menjelaskan apa yang terjadi
sebenarnya. Dan mereka merencakan sesuatu untuk membalas nenek tua tersebut.
Bang ipul
: aku tidak mengerti apa yg terjadi pada tuan putri
Putri salju, pangeran,
bang somad, ninjawati : aku
juga ga ngerti *sambil mengacungkan tangan*
Ninjawati :
(didalam hati) tampan juga pangeran itu, kira-kira dia mau ga yah denganku? Apa
harus ngtweet dulu di twitter biar semua orang pada tau?
Pangeran :
(didalam hati) wahhh ini nih perempuan yang aku cari selama ini, sebentar lagi
aku akan mempunyai pasangan sehidup semati deh
Kurcaci :
sepertinya, doa tuan putrid terkabul. Pangeran yang ditunggu tunggu sudah datang
di hadapannya eyaaaaaaa
Setelah itu pengeran meminta putrid salju untuk
menghampirinya karena ada suatu hal penting yang akan dibicarakan.
Putri salju :
iya pangeran, ada apa? Hmmm by the way makasih banget loh yah tadi udah
bangunin aku. Kamu kayanya emang pahlawannya aku deh *ehh
Pangeran :
tidak putri, aku hanya ingin mengatakan bahwa aku senang bertemu denganmu, dan
sepertinya kaulah putri yang selama ini aku cari di twitter, di google, di
youtube, di facebook. Ehh taunya ada di rumah ini dan aku benar-benar
ingin kau menjadi pasangan hidupku selamanya. Dan pangeran pun langsung
bernyanyi untuk putrid * kau bidadari jatuh dari kursi dihadapanku eaaaa*
Putri salju :
sungguh? Apa aku sedang bermimpi? Aku tak percaya kau mengatakan itu padaku
sungguh ini seperti mimpi.
Ninjawati :
apaaaaaaa? Ternyata dia menyukai putrid salju? Bukan aku? Apa-apaan ini? Ah
sungguh sakit hati aku gundah gulana, aku benci semua ini. (menggerutu)
Bang ipul, Bang Somad :
CIYEEEEEEE akhirnya tuan putri bertemu dengan pangerannya. Aku ikut bahagia ya
tuan putrid akhirnya kamu bisa menemukannya, semoga bahagia ya putri aku akan
slalu mendoakanmu!
Akhirnya mereka menikah dan menempuh hidup baru. Mereka hidup bahagia sejahtera sentosa
dengan bergelimang harta, tapi gak selamanya juga sih, eh gak abadi maksudnya.
Karena yang abadi itu hanyalah Brigez. Wassalam.
0 komentar:
Posting Komentar