Tuhan tau semua. Apa yang aku
rasa, apa yang dia rasa. Tuhan tau. Disini aku hanya manusia biasa, yang jauh
dari kata kesempurnaan. Dimana aku hanya bisa menjalani hidup dengan alurnya
sendiri. Tak tahu apa yang dia lakukan, pikirkan, dan bersama siapa dia. Aku
tak tahu, dan jika ku bertanyapun, akan terkesan terlalu berlebihan. Maka dari
itu buat ku sendiri yang menyimpan pertanyaan itu. Aku percaya, karena ku
diperintah dan di amanatkan untuk percaya. Dan apa salanya aku mencoba percaya
selagi belum ada yang membuat kepercayaanku memudar. Dia, orang yang baru baru
ini ku kenal, tak lama ku kenal, namun sudah lama aku mengetahui sosok dia.
Dengan ucapan lisan tanpa ada bukti tertulis, aku mempersilahkan dia untuk
masuk kedalam keseharianku. Ya aku piker memang seharusnya begitu, setelah
cukup lama dia berusaha memperlihatkan bahwa dia mengagumiku, kenapa tidak
untuk kucoba buka hati untuk dia? Siapa tau akan mengubah sedikitnya dalam
hidupku. Mulai buka hati ini, karena memang aku pun sudah memiliki perasaan
yang sama. Sama halnya sperti apa yang dia bilang padaku. Percaya tak percaya,
coba mencoba yakinkan diri yang penting niatanku baik dan niatku bulat untuk
mencoba dan ingin bisa melalui hari hari dengan dia. Masa masa pendekatan
memang indah, 1 bulan. Terbilang waktu yang cukup lama, dan itu sangat
membuatku merasa berarti dan rasanya slalu berangan apa jadinya bila dia memang
menjadi milikku. Ya memang tak terduga, cukup pesimis, namun tersirat ke
optimisan. Aku percaya, ini pilihanku, dan aku hanya berharap ini pilihan yang
tepat. Tapi setelah itu, tak terduga juga. Semua tak terduga akan seperti ini,
ibarat terkaget. Ya aku mencoba tetap sabar dan berpikir positif. Aku
bersugesti semua akan baik-baik saja, tak usah ambil pusing semua. Yang benar takan
kalah. Tuhan adil!
0 komentar:
Posting Komentar