Masa lalu
itu terbukti menjadi perusak masa kini. Dimana orang hanya membandingkan
hidupnya dengan masa lalu yang menurut mereka itulah masa dimana masa yang
paling indah dan paling di idam-idamkan. Sesosok manusia yang masih terpaku
membisu akan kenyataan yang begitu pahit dan belum bisa bangkit dari
keterpurukan, namun disaat yang bersamaan dibingungkan dengan suatu pilihan
dimana orang baru telah hadir saat masih terpaku dalam kesakitan dan kerinduan
pada masa lalu. Memang sulit, sebaik apapun sosok baru itu, jika datang tak
tepat, tetap tak akan mengubah pemikiran. Masih membisu berusaha melupakan masa
lalu dan tak pernah bisa, dan harus membutuhkan waktu yang sangatlah lama. Sampai
pada akhirnya, bertekad untuk coba mencoba membuka celah hati tapi tetap itu
semua tak semudah apa yang kita bayangkan. Tapi disisi lain, dengan mudahnya
pada lelaki berganti pasangan dan begitu mudahnya melupakan semua
kenangan-kenangan pada masa lalunya, bahkan menjadi sosok yang tidak ingin tahu
apa yang terjadi dimasa dulu. Memang kejam, logikanya berjalan, hatinya pun tak
begitu peka terhadap sekitar, nyaris tak mau tau.
Tapi seharusnya
kita pun seperti itu. Kita menjadi sosok terlalu baik. Terlalu baik untuk slalu
memaafkan. Apa yang kalian cari sebetulnya? Kesenangan? Kebahagiaan? Bukankah dengan
teman dan sahabatpun akan terasa lebih nyaman dan menyenangkan, dan lebih
pentingnya lagi tak ada yang menyakiti, right? Tapi pemikiran orang pasti
berbeda kan, berani jatuh cinta berani juga patah hati. Gak akan ada ujungnya
kalo Cuma ngurusin cinta, ibarat lorong yang tak berujung, kadang gelap tak
bercahaya sedikitpun, kadang terang tersinari matahari. Hati itu ibarat ruang
kaca, jika terpecahkan, tak akan kembali seperti semula, terlalu banyak
benturan, terlalu banyak bercak bercak yang akan memecahkan.
0 komentar:
Posting Komentar