Kamis, 22 Mei 2014

Berharap Menjadi Tamu

        Pagi yang hampir siang, bahkan menjelang siang hari matahari semakin terik memancarkan sinarnya. Sebentar lagi satu mahatari ini seperti akan berada diatas kepalamu, membakar kulitmu secara halus, membuat kulitmu sedikit demi sedikit menghitam, dan mungkin perih. Seharusnya kau hindari itu. Atau kau mencari perlindungan. Karena tak bisa dipugkiri lagi, matahari yang sebelumnya baik-baik saja, yang tak pernah sama sekali melukai atau hampir membakarmu, kini sudah lain ceritanya. Jika diberi sifat mungkin sangat geram. Akibat kebodohan kebodohan yang tak sadarkan diri. Membuat matahari seakan geram dan membakar habis sebagian lapisan ozon milik-Nya. Bahkan hampir membakar sebagian lapisan kulitku, Juga. Inilah bumi yang aku pinjak selama 16 tahun 2 bulan, kanapa 16 tahun 2 bulan? padahal sekarang umurku 17 tahun. Karena aku baru bisa memijakkan kaki dibumi ini saat aku berusia 10 bulan. Disinilah aku berpijak, tepat dibumi pertiwi, yang setiap tahunnya terdapat perubahan-perubahan. Lebih banyak perubahan yang merugikan, dibandingkan dengan menguntungkan.

        Lain cerita dengan Inggris. Aku sudah mulai bosan menjalani hari-hariku dibumi pertiwi ini. Dan ingin mendapatkan suasana yang baru. Kadang aku berpikir untuk pergi sebentar saja dari tempat kelahiranku, hanya untuk merasakan ciptaan Tuhan yang lainnya. Ke Inggris... Mungkin saat ini aku akan merasakan dinginnya udara yang membuatku selalu memakai mantel tebal dan hangat. Karena apa? Secerah cerahnya Inggris hanya berkisar di 18 derajat celsius. Gemericik hujan yang datang tiba-tiba, dan mungkin disana aku akan merindukan sang matahari, karena kau mungkin akan jarang memberikan terik mataharinya seterik disini. Mungkin dengan anggunnya aku akan memakai payung sambil menyusuri kota - kota yang sangat bersejarah itu. Mungkin disana, kulitku tak akan hangus terbakar matahari lagi, bahkan nyaris membeku karena tak biasa dengan udara dingin disana. Secerah cerahnya pasti saja tetap dingin. Karena mungkin itu tak terbiasa untukku.

Bagi perempuan yang baru beranjak dewasa atau harus segera bersikap dewasa karena aku bukan bocah berseragam abu-abu lagi yang bertempat tinggal di negara bermayoritas muslim, mungkin aku sangat ingin pergi ke Inggris dan semakin ingin aku mengunjungi negara dengan pemerintahan kerajaan itu. Karena mengapa? Disana tidak terjadi diskriminasi terhadap orang muslim. Mereka tidak terlalu menguruskan hal yang seharusnya tidak perlu dibeda-bedakan. Dalam bayanganku, Inggris itu negara yang damai. Bila sewaktu-waktu aku akan menggunakan hijab, aku tak akan segan segan memakainya. Karena mungkin aku tidak akan diadili seperti dinegara bagian lainnya, yang sama sekali tidak mentoleransi perbedaan keyakinan.

Setauku Inggris itu cukup sering turun hujan, walaupun hanya hujan singkat lalu kembali berawan lalu cerah lalu hujan sebentar-sebentar dan selalu seperti itu. Itulah yang membuatku semakin yakin bahwa aku harus pergi ke Inggris. Hujan yang membuatku mengerti artinya bersyukur, hujan pula yang membuatku semakin mencintai air. Hujan mengingatkanku pada seseorang. Tanpa harus naif aku memang ingin pergi ke Inggris. Terjadinya hujanpun karena suatu proses penguapan, kita seolah akan tertipu melihat langit biru, bersih dihiasi dengan awan-awan yang putih suci. Padahal itulah awal penyebab hujan. Mungkinkah itu pertanda, untuk mewujudkan mimpiku pergi ke Inggris harus melalui suatu proses, apa proses penguapan juga? Ah tak mungkin... Hujan turun menyentuh bumi dengan indahnya, terjun bebas seperti tak memikul masalah sedikitpun, tanpa beban masalah, seperti tetesan air yang pecah membentur tanah dan membasahi bumi ini. Aku duduk ditengah turunnya hujan yang mengguyur tempatku berpijak, ditemani dengan secangkir teh hangat dengan pemandangan yang menakjubkan... Lamunku. Lamunku terbang sangat jauh. Jauh tak terukur oleh kakiku, mengapa lamunku terlalu jauh hingga ke Inggris? hingga membuatku mengurungkan diriku meneruskan lamunanku. Lalu berkata, "Akankah itu semua terjadi?".

Tahukan kamu tentang apa maksud dari semua yang aku bayangkan? Kau pasti tak akan tahu, karena aku belum memberitahumu. Biarkan aku jelaskan sedikit maksud dari semua obsesiku. Sebelum aku akan menginjakkan kaki di Universitasku nanti.. Entah akupun masih tak tahu aku akan mendapat rezeki berkuliah dimana. Izinkan aku mengunjungimu, Inggris. Aku ingin bertamu ke negara Inggris yang megah itu. Mimpiku mengunjungimu bukan hanya mimpi yang terjadi saat aku tak sadarkan diri terlelap dimalam hari. Tapi saat aku sadarkan diri dipagi hari hingga siang hari hingga sore hari dan hingga aku akan terlelap lagi. Seiring dengan hela nafasku... Inggris itu meracuni pikiranku untuk segera pergi kesana. Izinkan aku mengunjungimu...






-post ini diikut sertakan dalam Blog Contest NGEMIL EKSIS PERGI KE INGGRIS #InggrisGratis Mister Potato

0 komentar:

Posting Komentar